Simon Tahamata sebagai kepala pemandu Bakat PSSI melakukan pemantauan mengenai bakat yang dimiliki oleh warga Indonesia dengan laporan bahwa sudah terlambat pada progress stamina setiap pemain karena dimulai sejak usia 13 tahun karena sangat berbeda dengan negara maju lainnya yand dilakukan seleksi sejak umur delapan tahun. Hal ini disampaikan kepada simon pada wawancara dengan PSSI yang diucapkan Simon sejak Mei 2025, kutip mono77.
Dikarenakan di Negara Eropa seperti belanda sudah dilakukan penyeleksian sejak usia delapan tahun untuk calon pemain masa yang akan datang karena secara terus terang bahwa Indonesia sudah sangat terlambat saat melakukan penyeleksian dengan umur yang lebih mudah lagi. Indonesia mulai penyeleksian di usia 13-14 tahun dan perlu dengan perlahan untuk mengikuti eropa yang mulai sejak usia delapan tahun tetapi butuh waktu jangka panjang.
Sebagai mantan pemain Ajax Amsterdam sedang dalam fase terbaik untuk pengenalan mengenai dasar sepak bola dibawah usia delapan karena menjadi fase krusial pada tumbuh kembang para pemain sehingga jika mengerti teknik dasar dalam sepak bola mulai dari usia lima tahun dengan talenta pemain yang dapat diukur dan diarahkan ketika masuk usia delapan tahun sehingga bisa dilakukan perkenalan dasar usia paling dini sangat penting.